ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Disusun Oleh :
Nama : Diaz Aulia Wardani
NPM : 33414029
Kelas : 1ID06
Jurusan : Teknik Industri
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2014 / 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................2
MANUSIA
· Hakekat Manusia............................................................... 3
· Kepribadian Bangsa Timur.................................................4
BUDAYA
· Arti Budaya..........................................................................5
· Unsur-unsur Kebudayaan.................................................... 6
· Wujud Kebudayaan............................................................. 7
· Perubahan Kebudayaan....................................................... 7
· Kaitan Manusia dan Kebudayaan........................................ 8
PENGALAMAN KEBUDAYAAN........................................ 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................. 11
----- MANUSIA -----
Dalam
dunia ini, manusia dapat dipandang dari banyak aspek, seperti ilmu kimia, ilmu
fisika, ilmu biologi, ilmu ekonomi, ilmu sosiologi, ilmu politik, ilmu
filsafat, dan lain sebagainya. Dalam ilmu sosiologi sendiri dikatakan bahwa
manusia merupakan makhluk sosial dan tidak dapat berdiri / hidup sendiri tanpa
manusia lainnya, seperti pendapat Aristoteles yang menyatakan bahwa manusia
merupakan zoon politicon, yang
artinya makhluk sosial yang menyukai hidup bergolongan / bersama daripada hidup
sendiri. Lain halnya dengan Bergson yang berpendapat bahwa manusia hidup bukan
karena persamaan, melainkan karena perbedaan yang terdapat dalam sifat,
kedudukan, dan sebagainya.
Manusia
mempunyai beberapa unsur-unsur yang membangun manusia itu sendiri, berikut
adalah dua pandangan yang dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membangun manusia :
i.
Manusia memiliki empat unsur yang saling
terkait yaitu :
1. Jasad 3. Ruh
2. Hayat 4. Nafsu
ii.
Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung tiga unsur yaitu :
1. Id
Merupakan struktur kepribadian yang
paling primitif dan tidak nampak
2. Ego
Bagian atau struktur kepribadian yang
pertama kali dibedakan dari Id
3. Superego
Struktur kepribadian yang paling
akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun
Hakekat Manusia
A. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
·
Tubuh
Dapat dilihat dan diraba, wujudnya
konkrit tetapi tidak abadi
·
Jiwa
Tidak bisa dilihat dan diraba
tetapi abadi
B.
Makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya
Tuhan
melengkapi manusia dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam
jiwa manusia. Perasaan dalam diri manusia terdiri dari :
·
Perasaan Inderawi
Rangsangan
jasmani melalui panca indera, terdapat pada manusia dan hewan
·
Perasaan Rohani
Perasaan Luhur
yang hanya terdapat pada manusia, misalnya perasaan intelektual, perasaan
estetis, perasaan etis, perasaan diri, perasaan sosial, perasaan religius
C. Makhluk biokultural, yaitu makhluk
hayati yang budayawi
Sebagai
makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan,
kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan
sebagainya
D.
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Menurut
pandangan Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark menyatakan manusia dalam
konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah yang terikat dengan
lingkungannya (ekologi)
Kepribadian Bangsa Timur
Francis L. K. Hsu telah
mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial
budaya mengandung delapan daerah seolah-olah seperti lingkaran sekitar diri
sendiri
Nomor 0 : Dunia Luar
Nomor 1 : Lingkungan Hubungan Jauh
Nomor 2 : Lingkungan Hubungan Berguna
Nomor 3 : Lingkungan Hubungan Karib (Konsep Manusia Berjiwa Selaras)
Nomor 4 : Kesadaran Yang Dinyatakan (Konsep Manusia Berjiwa Selaras)
Nomor 5 : Kesadaran Yang Tak Dinyatakan
Nomor 6 : Subsadar (Konsep Freud)
Nomor 7 : Tak Sadar (Konsep Freud)
----- KEBUDAYAAN -----
Arti Budaya
Budaya pada dasarnya merupakan
nilai-nilai yang muncul dari proses interaksi antar individu. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2003 : 169), budaya diartikan sebagai:
1.
Pikiran, akal budi
2.
Adat istiadat
3.
Sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah
berkembang / maju
4.
Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan
yang sudah sukar diubah
Kebudayaan
berarti keseluruhan dari hasil manusia hidup bermasyarakat.
Kebudayaan dipelajari
dari golongan / masyarakat dalam kehidupan bersama dan tidak dilahirkan sebagai
sifat biologis
Ciri-ciri khas
kebudayaan yang biasanya dimiliki oleh sekelompok manusia, suku, dan sebagainya
yang menempati suatu daerah geografis turun-temurun, biasanya terdapat pada :
1. Pakaian,
perumahan, alat-alat yang dipakai sehari-hari dan sebagainya, yang berbeda
daripada yang terdapat di kebudayaan lain
2. Bahasa
yang dipakai dilingkungan mereka yang akhirnya merupakan bahasa khas seperti
Jawa, Sunda, dan sebagainya. Juga dialek-dialek percampuran dari bahasa-bahasa
itu yang terdapat di daerah-daerah perbatasan seperti di Cirebon, Banyuwangi,
dan sebagainya
Dalam pandangan
psikologi yang dipopulerkan oleh Geert Hofstede (1984 : 21), budaya diartikan
tidak sekadar sebagai respons dari pemikiran manusia, melainkan juga sebagai
jawaban atau respons dari interaksi antarmanusia yang melibatkan pola-pola
tertentu sebagai anggota kelompok dalam merespons lingkungan tempat manusia itu
berada. Definisi Hofstede ini menekankan bahwa pada dasarnya manusia sebagai
individu memiliki pemikiran, karakteristik, sudut pandng, yang berbeda.
Perbedaan itulah yang pada dasarnya muncul dari hubungannya dengan individu
lain, misalnya seorang anak akan memiliki karakter yang berbeda sesuai dengan
karakter yang dilihatnya atau dialaminya dalam berinteraksi terhadap orang tua.
Selanjutnya, karakter sang anak akan terus berubah ketika ia berada dalam
kelompok yang jauh lebih luas dan besar dibandingkan lingkungan rumahnya.
Dengan demikian dalam sudut pandang psikologi, makna kata budaya lebih
cenderung menekankan budaya sebagai upaya yang dilakukan manusia dalam
menghadapi persoalan kehidupan, dalam berkomunikasi, maupn upaya untuk
pemenuhan kebutuhan secara fisik maupun psikis.
Tidak dapat dipungkiri bahwa budaya
merupakan nilai-nilai yang muncul akibat interaksi antar manusia di suatu
wilayah atau negara tertentu. Budaya inilah yang menjadi acuan dasar bahkan
bisa menjadi rel bagi proses komunikasi antarmanusia yang ada di dalamnya.
Karena budaya muncul dalam wilayah tertentu, tentu saja budaya memiliki
keragaman, perbedaan, hingga keunikan yang membedakan antara satu wilayah
dengan wilayah lainnya. Misalnya, dlam segi bahasa kata “ dahar ” bagi mereka yang bersuku Jawa, kata tersebut merupakan
ungkapan halus untuk kata makan yang ditujukan untuk orang tua atau kepada
mereka yang dihormati. Sementara kata “ dahar
” sangat bertolak belakang maknanya bagi suku Sunda. Meskipun kata tersebut
bisa maknai sebagai makan, tetapi bagi suku Sunda ungkapan tersebut merupakan
ungkapan kasar ungkapan kasar apabila ditujukan kepada orang tua. Perbedaan
inilah yang memunculkan dua sisi bertolak belakang. Sisi positif , perbedaan
budaya memberikan khazanah tersendiri bagi kelompok masyarakat tersebut, bahwa
mereka memiliki ciri khusus yang bisa membedakan dengan kelompok lain. Juga,
akan memunculkan ikatan yang sangat kuat di antara anggota kelompok masyarakat
yang tidak hanya terjadi di wilayah tempat di mana mereka berada saja,
melainkan di berbagai wilayah. Sisi negatif, perbedaan budaya bisa menyebabkan
terjadinya perbedaan persepsi dan dalam tataran tertentu perbedaan persepsi ini
dapat menimbulkan konflik antar individu atau kelompok dalam berkomunikasi. Di
sinilah pentingnya pemahaman bahwa komunikasi memberikan pengaruh terhadapbudaya
dan juga terhadap interaksi baik selaku individu atau dalam kelompok.
Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada tujuh unsur
kebudayaan universal menurut C. Kluckhohn dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture , yaitu
:
1.
Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2.
Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3.
Sistem Pengetahuan
4.
Sistem Mata Pencarian Hidup dan
Sistem-sistem Ekonomi
5.
Sistem Teknologi dan Peralatan
6.
Bahasa
7.
Kesenian
Wujud Kebudayaan
Kebudayaan
mempunyai tiga wujud menurut dimensi wujudnya, yaitu :
1.
Kompleks Gagasan, Konsep, dan Pikiran
Manusia
Wujud
ini disebut sistem budaya. Sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat
pada kepala-kepala manusia
2.
Kompleks Aktivitas
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret dan dapat diamati
/ diobservasi
3.
Wujud sebagai Benda
Aktivitas
manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan
sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya
Perubahan Kebudayaan
Terjadinya perubahan kebudayaan
disebabkan oleh beberapa hal :
1.
Berasal dari dalam masyarakat dan
kebudayaan sendiri
2.
Perubahan lingkungan alam dan fisik
tempat mereka hidup
Unsur-unsur kebudayaan
asing yang mudah diterima adalah :
·
Unsur kebudayaan kebendaan seperti
peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat
yang menerimanya
·
Unsur yang terbukti membawa manfaat
besar
·
Unsur yang mudah disesuaikan dengan
keadaan masyarakat yang menerima unsur tersebut
Unsur-unsur kebudayaan
yang sulit diterima oleh masyarakat adalah :
·
Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan
seperti ideologi, falsafah hidup, dan lain-lain.
·
Unsur yang dipelajari pada taraf pertama
proses sosialisasi
3.
Pada umumnya generasi muda dianggap
sebagai individu yang cepat menerima unsur kebudayaan asing yang masuk melalui
proses akulturasi
4.
Suatu masyarakat yang terkena proses
akulturasi selalu ada kelompok-kelompok individu yang tidak dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi
Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Hubungan antara manusia
dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan
merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Hubungan antara manusia dan
kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan
masyarakat dan saling terkait satu sama lain dinyatakan sebagai dialektis.
Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
1.
Eksternalisasi
2.
Obyektivasi
3.
Internalisasi
PENGALAMAN KEBUDAYAAN
Bab pengalaman budaya,
aku bakal njupuk kebudayan kutha asale bapakku ing Jawa Wétan. Bapakku lair ing
Ponorogo, Jawa Wétan. Yen ibuku lair ing Jakarta, nanging, panjenengane isih marisi
turunan Sunda soko kaloro wong tuwane. Yen aku dhewe, aku lair lan gedhe ing
Jakarta. Senajan aku lair ing Jakarta, ora ateges aku ora ngenali budaya asal usule
wonh tuwaku, utamané marang kutha kelahiran bapakku, meh saben taun aku lan wong
tuwaku kaloro lungo tilik nyang Ponorogo. Ponorogo, kutha sing misuwur amerga
seni tarine sing diarani Reog Ponorogo. Amarga saka kondhange kabudayan Reog nganti
manca negara, banjur kutha iki asring diarani kutha Reog.
Reog
Ponorogo wis tekenal ing seantero jagad lan ugo wis ditetepake minangka salah sawijine
kekayaan budaya bangsa Indonesia, sanajan wektu iku pernah diaku dening tetangga Indonesia
dhewe, yaiku negara Malaysia, sing nyatakake yen Reog iku salah siji kebudayaan
Malaysia. Reog Ponorogo iku dongeng rakyat sing misuwur ing wilayah kono. Reog
Ponorogo sering digelar ing upacara kebudayaan jawa. Tarian Reog tansah diiringi
dening tetabuhan tradisional sing diarani gamelan. Gamelan sing kanggo ngringi tarian
Reog antarane, gong, terompet, kendang, ketipung lan angklung. Tarian reog ugo
diiringi tarian jaran kepang sing diarani jathilan ugo tarian bujang ganong.
Ana akeh
carita bab asal usule Reog, antarane babad pemberontakan abdi dalem Kraton kerajaan Majapahit
pungkasan Bhre Kertabhumi, abdi dalem iku sing jumenengan Ki Ageng Kutu Suryonggalan.
Bhre Kertabhumi penguasa kerajaan Majapahit wektu iku, sing ora nglakoni
kewajiban raja, sak liyane iku, permaisurine sing keturunan Tiongkok tansah
ngatur sakabehing aturan, sing nggawe Ki Ageng Kutu ora seneng karo rajane. Ki
Ageng Kutu banjur ninggalne kerajaan. Ki Ageng Kutu mung isa ngirim pesen lan
sindirian lewat pagelaran reog. Pagelaran Reog Ki Ageng Kutu dadi sarana kanggo
mbangun perlawan nggunakake kepopuleran Reog. Seni reog digunakake dening Ki
Ageng Kutu minangka ngumpulake rakyat kanggo perang nglawan kerajaan.
Bentuk
Reog ditampilake topeng awajud sirah singa, sing dikenal arane "Singo
barong". Topeng Singo barong, kang dadi simbol kanggo raja Bhre
Kertabhumi. Ing nduwur sirah dipasang dadak merak sing memper kipas raksasa
kanggo perlambang penggemar buta sing nglambangake pengaruh kuwat permaisurine
saka China. Jathilan, didapuk dening klompok penari gemblak nunggang jaranan
dadi simbol kekuatan saka pasukan kekaisaran Majapahit. Dadi kontras karo
pasukan Warok, sing nganggo topeng badut abang sing dadi simbol kanggo Ki Ageng
Kutu. Tari Jathilan pinangka tarian kang nggambarake ksatria sing padha esthi
nunggang jaran. Karaktere diarani Jathil. Warok perlambang wong sing duweni
karep sing suci, panutan lan pangayom tanpo pamrih.
Tumekaning
saiki masyarakat Ponorogo mituruti apa sing dadi warisan leluhure minangka
warisan budaya. Upacarane uga bisa nggunakake lelaku sing ora gampang tumarape
wong awam sing dudu saka garis keturunan Warok. Nanging, sajroning wulak walike
zaman, lan saka prilaku manungsa sing nimbulaké pergeseran makna marang
kesenian Reog Ponorogo.
Senajan sabendinane aku
ora ngomong ngganggo basa Jawa, paling ora aku ngerti sethithik bab budaya saka
wilayah Ponorogo iki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar