.

.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Cinta Kasih


ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN CINTA KASIH





Disusun Oleh :

Nama : Diaz Aulia Wardani

NPM : 33414029

Kelas : 1ID06

Jurusan : Teknik Industri



UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

2014 / 2015





DAFTAR ISI 




DAFTAR ISI............................................................................ 2 



A. Pengertian Cinta Kasih........................................................ 3 



B. Cinta Menurut Ajaran Agama............................................. 4 



C. Kasih Sayang....................................................................... 5 



D. Kemesraan........................................................................... 6 



E. Pemujaan.............................................................................. 6 



F. Belas Kasihan....................................................................... 6 



G. Cinta Kasih Erotis............................................................... 7 



PENGALAMAN CINTA KASIH......................................... 9 



DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 11



MANUSIA DAN CINTA KASIH

 A.   Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwdarminta, cinta merupakan rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang kepada, ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Maka cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Cinta kasih mengandung arti yang hampir sama tetapi juga memiliki perbedaaan, cinta lebih mengandung mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya.
Erich Fromm dalam bukunya seni mencinta, menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima. Unsur-unsur dasar cinta diantaranya yaitu :


·         Pengasuhan
Seperti seorang ibu yang mengasuh anaknya dengan sepenuh hati
·         Tanggung Jawab
Suatu tindakan yang sama sekali suka rela
·         Perhatian
Memperhatikan pribadi lain dalam berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya
·         Pengenalan
Keinginan untuk mengetahui rasasia manusia
Menurut Dr. Sarlito W. Sarwono, cinta memiliki tiga unsur yaitu :
·         Keterikatan
Perasaan yang hanya untuk dia
·         Keintiman
Kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku antara anda dan dia sudah sangat dekat seperti tidak ada jarak lagi
·         Kemesraan
Adanya rasa kangen dan ungkapan rasa sayang
Dalam kitab suci Al-Qur’an, cinta memiliki tiga tingkatan yaitu :
·         Cinta Tingkat Tertinggi
Cinta kepada allah, rasulullah dan berjihad di jalan Allah.
·         Cinta Tingkat Menengah
Cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Hakekat Cinta adalah suatu energy yang dating dari perasaan hati dan jiwa yang dating dari perasaan seseorang yang dicintainya.
·         Cinta Tingkat Terendah
Cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tepat tinggal. Cinta ini ialah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan

   B.   Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kitab suci Al-Qur’an cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk, yaitu :
·         Cinta Diri
Seseorang yang mencitai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya sendiri. Sebaliknya dia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup
·         Cinta Kepada Sesama Manusia
Hendaknya menyeimbangkan cinta kepada diri sendiri dengan cinta kepada orang lain dan membatasi cinta kepada dirinya sendiri dan egoismenya.
·         Cinta Seksual
Cinta yang erat kaitanya dengan dorongan seksual, sebab cinta yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami istri
·         Cinta Kebapakan
Dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Cinta bapak pada anaknya nampak pada perhatiannya seperti asuhan, nasehat, dan pengarahan yang diberikan pada anak, demi kenaikan dan kepentingan mereka sendiri.
·         Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia adalah cinta kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya.
·         Cinta Kepada Rasul
Menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Rasul merupakan panutan yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral,maupun berbagai sifat luhur lainnya.

   C.   Kasih Sayang
Kasih sayang menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang merupakan dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan menjadi :
·         Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Orang tua memberikan kasih sayang kepada anaknya baik moral atau materi sebanyak-banyaknya dan si anak menerima saja tanpa memberikan respon
·         Orang tua pasif, si anak aktif
Anak memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak tanpa memberi perhatian.
·         Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak adanya kasih sayang dengan tingkah lakunya sendiri-sendiri tanpa saling memperhatikan. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
·         Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

   D.   Kemesraan
Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Salovjef seorang filsuf Russia mengatakan dalam bukunya makna kasih “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain”.
Kemesraan adalah perwujudan dari Cinta. Kemesraan dapan menimbulkan daya kreativitas manusia seperti menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

   E.   Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. hal ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya karena Tuhan mencipta alam semesta (Al-Furqon ayat 59 – 60)

   F.    Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta.
·        Cinta Agape
Cinta kepada Tuhan
·        Cinta Philia
Cinta kepada orang tua dan saudara
·        Cinta Amor/Eros
Cinta antara pria dan wanita
Beda cinta Amor dan Eros ialah cinta Eros adalah kodrat sebagai lelaki dan perempuan. Sedangkan cinta Amor karena unsur yang sulit dinanar.
Disamping itu ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama, dimana cinta terhadap sesama merupakan perpaduan cinta Agape dan Philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan.
Kata kasihan atau Rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain. Perbedaan Rahmah dan Rahman yaitu Rahman ada unsur memberi misalnya seseorang memusuhi kita, tetapi kita tidak membalasnya melainkan menjadikan dia sebagai teman baik. Sedangkan rahmah ialah kita menaruh perhatian (simpati) terhadap penderitaan orang lain, lalu menunjukkan jalan keluar kepadanya. Namun jika kita menaruh rasa simpati kepada orang yang tidak dalam kesulitan, hal ini disebut memanjakan.
Cara-cara menumpahkan belas kasihan ada berbagai macam cara, ada yang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi seperti halnya memberikan uang, barang dan lain sebagainya.

   G.  Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antar orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih Ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Diantara hal ini mempunyai hakekat sama yaitu cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah kisah cinta erotis, yaitu kehausan yang akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Cinta kasih tersebut bersifat eksklusif bukan bersifat universal dan barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya
Terdapat faktor-faktor lain yang untuk banyak orang mempunyai arti sebagai cara mengatasi keterpisahan, seperti bercakap-cakap tentang kehidupan diri pribadi, tentag pengharapan-pengharapan dan kecemasannya, menampakkan diri dengan segi keanehannya dan lain sebagainya
Cinta kasih itu eksklusif, tetapi dalam cinta kasih kepada seseorang itu sekaligus dicintai dan di kasihaninya seluruh kemanusiaan, semua yang hidup. Cinta kasih erotis itu ekslusif hanyalah dalam arti bahwa sseseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja dalam segi-segi fusi erotis dan hal lainnya, tetapi bukan dalam arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain yang sedalam-dalamnya
Dengan acuan pandangan-pandangan ini. Sampailah kepada pendapat bahwa cinta kasih hanyalah merupakan perbuatan kemauan dan mengikat diri saja sehingga pada dasarnya tidak usah diperdulikan siapa-siapa kedua orang yang terlibat di dalamnya
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan, kedua-duanya benar, atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain



PENGALAMAN CINTA KASIH

Tentang pengalaman cinta kasih yang pernah saya alami, saya mengambil tentang cinta kasih yang diberikan kedua orang tua saya terhadap saya. Mereka merupakan dua orang yang sangat penting dalam hidup saya. Dari saat saya lahir dan tumbuh besar sampai sekarang ini, kasih sayang yang mereka berikan tidak pernah hilang, mereka selalu memberikan yang terbaik untuk saya. Kedua orang tua saya juga selalu mendukung saya serta memberikan semangat kepada saya. Apabila suatu ketika saya melakukan sebuah kesalahan, kedua orang tua saya juga menegur saya dan memberikan nasihat-nasihat supaya saya tidak mengulangi kesalahan yang sama di lain waktu. Kasih sayang kedua orang tua saya memang tidak dapat tergantikan oleh siapapun. Saya merasa sangat beruntung memiliki seorang ayah dan seorang ibu yang seperti orang tua saya kini, dan saya juga sangat beruntung karena saya bisa merasakan kasih sayang yang mereka berikan sampai saat ini.
Tentang pengorbanan yang dilakukan oleh kedua orang tua saya terhadap saya sangat banyak dan sangat tidak terhitung. Seperti seorang ayah pada umumnya, ayah saya setiap hari bekerja dari mulai hari masih pagi sampai hari telah malam. Sementara ibu saya, beliau merupakan seorang wanita karir yang setiap hari bekerja dari pagi hingga malam, tapi ibu saya tetap bisa membagi waktunya dengan mengurus rumah tangganya. Kedua orang tua saya setiap hari sibuk karena pekerjaan dari kantornya, walaupun begitu saya tidak pernah merasakan akan kurangnya kasih sayang dari kedua orang tua saya.
Mengingat tentang perjuangan seorang ibu demi anaknya, hal itu juga yang dilakukan oleh ibu saya. Ibu saya telah mengandung saya kurang lebih selama sembilan bulan, kemuadian beliau melahirkan saya ke bumi ini dengan penuh perjuangan. Ibu saya dan ayah saya selalu mengajarkan berbagai hal kepada saya dari mulai mengajarkan saya berbicara, berjalan, berlari, membaca, berhitung dan banyak hal lainnya yang mereka ajarkan. Mereka selalu membimbing saya dari saya kecil hingga sekarang.
Walaupun saya seorang anak tunggal, tidak mempunyai kakak ataupun seoarang adik. Tapi saya tidak pernah merasa kesepian, karena ada kedua orang tua saya yang selalu menemani saya. Walaupun sering kali saya membuat kedua orang tua saya kesal karena sifat dan sikap saya, baik disengaja ataupun tidak di sengaja, tapi mereka selalu memaafkan saya walaupun dengan sebuah omelan-omelan kecil.
Setiap orang tua pasti selalu memberikan yang terbaik untuk buah hati mereka, selalu memberikan kasih sayang yang tidak ada habisnya yang tak luput dimakan waku. Selalu mengajarkan buah hatinya hal-hal yang baik, mendidik, hingga menjadi pribadi yang sopan dan santun. Hingga pada suatu saat nanti akan tiba waktunya buah hati yang mereka bimbing, yang mereka rawat dengan segenap hati, dengan penuh cinta dan kasih sayang, akan berbalik merawat dan menjaga kedua orang tuanya, mengasuh kedua orang tuanya, membuat bangga kedua orang tuanya, serta membuat bahagia kedua orang tuanya dimasa tua orang tuanya.



DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar