.

.

Sabtu, 18 Oktober 2014

Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Harapan


ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN HARAPAN





Disusun Oleh :

Nama : Diaz Aulia Wardani

NPM : 33414029

Kelas : 1ID06

Jurusan : Teknik Industri



UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

2014 / 2015







DAFTAR ISI




DAFTAR ISI............................................................................ 2


MANUSIA DAN HARAPAN

A. Pengertian Harapan.............................................................. 3

B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan?.......................... 3

C. Kepercayaan.......................................................................... 5

D. Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya........... 6


PENGALAMAN HARAPAN.................................................... 7


DAFTAR PUSTAKA................................................................. 9




MANUSIA DAN HARAPAN
A. Pengertian Harapan
     Menurut Kamus Bahasa Indonesia, harapan berasal dari kata harap yang artinya keinginan sedangkan arti dari harapan yaitu sesuatu yang diingini atau sebuah keinginan. Dengan demikian harapan menyangkut dengan masa depan.
     Setiap manusia yang hidup pasti memiliki sebuah harapan yang biasanya tergantung pada pengetahuan dan pengalaman. Untuk mencapai sebuah harapan diperlukan sebuah usaha yang sungguh-sungguh, berdoa serta kepercayaan, kepercayaan diri sendiri dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena usaha dengan sungguh-sungguh itulah yang akan menentukan berhasil atau tidaknya kita mencapai harapan kita.

B. Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan?
     Mungkin anda seringkali mendengar kata-kata “Manusia merupakan makhluk sosial”. Ya memang benar, manusia tidak dapat hidup sendiri, dia selalu memerlukan bantuan orang lain di dalam hidupnya. Contohnya seperti saat manusia lahir ke dunia, dia langsung disambut dengan keluarganya ataupun anggota masyarakat lainnya.
     Hidup seseorang dapat berkembang baik secara fisik/jasmani maupun mental/spiritualnya. Dalam hidup bersosialisasi, ada dua hal yang mendorong manusia untuk hidup dan bergaul dengan manusia lainnya, yaitu :
1. Dorongan Kodrat
    Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kodrat merupakan sebuah takdir atau kekuasaan Tuhan, artinya kodrat sendiri sudah ada dalam diri manusia sejak manusia diciptakan oleh Tuhan, seperti menangis, tertawa, berpikir dan sebagainya.
    Manusia memiliki budi dan kehendak yang artinya akal, kamampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan dalam hidup manusia, sebab apabila manusia ingin memilih, ia harus mengetahui terlebih dahulu barang yang dipilihnya. Dengan akal, manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam hidupnya, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih apa yang telah dia putuskan.
    Dengan kodrat, manusia mempunyai harapan. Dalam diri manusia sendiri sudah ada sifat-sifat serta kemampuan untuk hidup bergaul dengan manusia lainnya.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup
    Setiap manusia pasti mempunyai kebutuhannya sendiri dalam hidup. Kebutuhan dalam hidup dibedakan menjadi dua, yaitu :
· Kebutuhan Jasmani
   Kebutuhan Jasmani misalnya sandang, pangan dan papan. Contoh : makan, pakaian, rumah, dan sebagainya.
· Kebutuhan Rohani
   Kebutuhan Rohani contohnya seperti beribadah, bersosialisasi, dan sebagainya.
    Dengan dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup tadi, maka manusia mempunyai harapan. Pada dasarnya, harapan manusia merupakan keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia itu sendiri.
     Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia yaitu :
1. Kelangsungan hidup ( Survival )
2. Keamanan ( Safety )
3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai ( Be loving ang love )
4. Diakui lingkungan ( Status )
5. Perwujudan cita-cita ( Self actualization )

C. Kepercayaan
     Menurut Kamus Bahasa Indonesia, percaya artinya yakin atau mengakui kebenaran, sedangkan arti kepercayaan itu sendiri yaitu hal-hal yang berhubungan dengan keyakinan akan suatu kebenaran.
· Kebenaran
   Kebenaran merupakan kunci kebahagiaan manusia, karena itulah manusia selalu berusaha mempertahankan dan memperjuangkan kebenaran.
   Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu, sebuah pengantar populer ada tiga teori kebenaran, yaitu :
1. Teori Koherensi atau Kosistensi
    Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataaan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Contoh : Seluruh mahasiswa Gunadarma harus menggunakan Almamater. Shavira adalah mahasiswa Gunadarma, Shavira harus mengenakan Almamater.
Penjelasan : Pernyataan kedua konsistensi dengan pernyaatn pertama.
2. Teori Korespondensi
    Suatu teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berhubungan dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh : Ibu adalah orang yang melahirkan kita.
Penjelasan : Faktanya memang ibulah yang melahirkan kita.
3. Teori Pragmatis
    Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakan pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Contoh : Seseorang yang mencetuskan ide untuk menciptakan suatu alat perontok padi, kemudian ide tersebut direalisasikan hingga tercipta alat perontok padi yang dapat digunakan oleh manusia untuk mempermudah pekerjaannya dalam proses merontokkan padi.
Penjelasan : Alat perontok padi dianggap benar karena alat tersebut adalah fungsional dan mempunyai kegunaan.

D. Berbagai Kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya
Kepercayaan dibedakan atas :
1. Kepercayaan pada diri sendiri
    Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya
2. Kepercayaan kepada orang lain
    Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
3. Kepercayaan kepada pemerintah
    Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat. Orang mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. Satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban
4. Kepercayaan kepada Tuhan
    Untuk meningkatkan rasa kepercayaan kepada Tuhannya, manusia melakukan berbagai usaha, diantaranya :
· Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
· Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
· Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
· Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
· Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

PENGALAMAN HARAPAN

     Setiap manusia tentunya mempunyai sebuah harapan di dalam hidupnya, entah harapan itu dari lingkungan sekitarnya maupun dari pengalaman pribadinya. Harapan dari dalam diri manusia biasanya di dasari oleh keinginan yang sangat kuat dan menginginkan agar keinginan itu dapat terwujud. Tetapi, ada juga dari beberapa keinginan manusia itu yang tidak terwujud. Oleh karena itu, untuk mencapai sebuah harapan diperlukan sebuah usaha yang penuh dengan kesungguhan, dan tidak lupa disertai dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kepercayaan dari dalam diri sendiri.
     Tentang pengalaman pribadi saya mengenai harapan ini tentunya ada yang dapat terwujud dan ada juga yang tidak terwujud. Pertama saya akan menceritakan tentang pengalaman harapan saya yang terwujud yaitu sewaktu saya duduk di bangku sekolah dasar tepatnya saat saya kelas 6, saya mempunyai keinginan untuk melanjutkan sekolah ke salah satu sekolah menengah pertama favorite yang ada di Jakarta Timur dan jaraknya juga tidak begitu jauh dari rumah saya, yaitu SMPN 99 Jakarta. Saat ujian nasional untuk sekolah dasar tiba, saya berusaha untuk belajar dengan mengikuti beberapa bimbingan belajar, dan saya pun tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Awalnya, orang tua saya tidak begitu yakin kalau saya bisa keterima dan menjadi murid di SMP itu, tetapi entah kenapa saya begitu yakin untuk memilih SMP itu menjadi sekolah saya nantinya dan saya yakin diterima. Kemudian saat nilai ujian nasional sekolah dasar keluar dan diumumkan kepada murid-murid, saya begitu bersyukur karena nilai saya lumayan bagus, kemudian saya segera mendaftar ke SMP yang saya inginkan dan saat pengumuman tiba ternyata ada nama saya dalam SMPN 99 Jakarta, saya sangat bersyukur sekali saat itu.
     Sedangkan cerita kedua mengenai pengalaman harapan saya yang belum terwujud. Saat saya duduk di bangku sekolah menengah atas, saya menginginkan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Saat ujian nasional tiba, saya berusaha belajar kelompok bersama sahabat-sahabat saya, serta mencoba mengikuti bimbingan belajar, saya juga tidak lupa untuk berdoa, namun saya tidak begitu yakin kalau saya bisa masuk ke perguruan tinggi negeri. Kemudian saat saya melihat pengumuman undangan perguruan tinggi negeri, saya tidak menemukan nama saya. Kemudian saya mengikuti beberapa tes masuk ke perguruan tinggi, namun memang bukan rezeki saya, saya belum keterima. Kemudian saya memutuskan untuk daftar ke beberapa perguruan tinggi swasta, dan akhirnya saya di terima di perguruan tinggi swasta tersebut, dan akhirnya saya memilih Universitas Gunadarma sebagai perguruan tinggi saya. Walaupun keinginan saya tidak dapat terwujud, saya mencoba mengambil hikmah dibalik semuanya. Mungkin Tuhan memberikan jalan lain yang lebih baik untuk saya.
     Jadi kesimpulannya, dalam mewujudkan sebuah harapan, kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kita harus mempunyai keyakinan dari dalam diri kita sendiri agar harapan yang kita inginkan dapat terwujud.

DAFTAR PUSTAKA

http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Penulis : EM Zul Fajri dan Ratu Aprillia Senja. Penerbit : Difa Publisher
Nirwan Ahmad Arsuka. Dimuat di Bentara-KOMPAS, Rabu 2 Maret 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar