.

.

Kamis, 23 Februari 2012

One Wishes - Part 5 -



Semakin hari tubuh Velcy semakin rapuh, penyakit Velcy semakin parah, tapi Velcy tetap melakukan kegiatannya seperti biasa

"Woi Val, lo kok diem aja?" Tanya Della yang membangunkan Valen dari lamunannya

"Eh iya Del, kenapa?" Tanya Valen

"Adanya gue yang tanya, kenpa lo ngelamun gitu? Mikirin apaan sih?" Tanya Della penasaran

"Gue mikirin Velcy nih Del. Penyakit Velcy semakin parah, gue gamau kalau dia sampai..." Valen tidak melanjutkan perkataannya

"Sst! Maksud lo apa? Velcy yang kita kenalkan dia kuat, dia juga ga gampang nyerah atau putus asa jadi kita sebagai sahabatnya harus support dia terus Val!" Seru Della

"Iya gue tau, tapi gue gamau kehilangan orang yang gue sayang kedua kalinya!"Seru Valen

"Maksud lo? Lo suka sama Velcy?" Tanya Della

"Hah? Enggak kok" jawab Valen gugup

"Len, jujur aja kali" kata Della

"Iya, gue suka sama Velcy, dari dulu sebenernya" jawab Valen

"Terus kenapa lo ga jadian aja?" tanya Della

"Gue takut kalo Velcy gamau nganggep gue lebih dari seorang sahabat" jawab Valen

"Ya enggak, kan ga ada salahnya" kata Della

Valen hanya terdiam, Ia memikirkan semua perkataan Della. Dan di keesokkan harinya Valen berterus terang kepada Velcy tentang perasaannya dan Velcy pun memahami itu, awalnya Velcy tidak mau menerima Valen karena Ia takut apabila Ia meninggal dunia, Valen pasti akan merasa terpuruk seperti saat Valen kehilangan mamanya dulu. Tapi karena Valen dan Velcy mempunyai komitmen bersama, akhirnya mereka mencoba untuka menjalin hubungan tersebut


***


Tidak terasa Velcy dan Valen sudah berpacaran selama dua bulan lebih. Tapi di suatu hari kondisi Velcy sangat lemah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sekarang Velcy tidak bisa menjalani aktifitasnya seperti biasa, kini Velcy hanya dapat terbaring di rumah sakit. Walaupun begitu, Valen tetap setia menjaga dan menemaninya. Setiap Valen pulang dari sekolah, Ia selalu menyempatkan waktu untuk berkunjung dan menemani Velcy di rumah sakit. Valen hanya ingin membahagiakan Velcy dan Ia hanya ingin Velcy tersenyum tanpa memikirkan penyakitnya


***


Hari ini adalah hari yang special bagi Valen dan Velcy karena hari ini adalah hari jadi mereka yang ke tiga bulan. Dan sebelum Valen pergi menemui Velcy ke rumah sakit, Ia menyempatkan waktunya untuk membeli sebuah hadiah untuk Velcy. Pilihan Valen tertuju pada sebuah kalung yang berliontin burung merpati. Setelah mendapatkan benda yang Ia cari, Valen segera bergegas pergi ke rumah sakit. Sesampainya Ia disana, Ia langsung menuju ke arah Velcy

"Hai Vel, happy anniversary 3 month ya, ini ada hadiah buat kamu, semoga kamu suka ya" kata Valen sambil memberikan hadiahnya

"Iya happy anniversary 3 month juga Val. Kamu ngapain repot-repot beli hadiah" kata Vecy sambil membuka hadiah tersebut

"Gimana kamu suka ga?" Tanya Valen

"Iya aku suka. Makasih banyak ya, maaf aku belum sempat beliin kamu hadiah" kata Velcy

"Iya gapapa, udah ketemu kamu dan ngeliat kamu sehat aja udah jadi hadiah buat aku" kata Valen

Valen berencana menginap di rumah sakit menemani Velcy. Valen tertidur di samping tempat tidur Velcy. Saat itu juga kondisi Velcy memburuk, Valen segera terbangun dan dengan sigap memanggil dokter. Velcy dalam keadaan kritis. Dan sampai pada akhirnya nyawa Velcy tidak dapat tertolong


***


Hari ini adalah hari dimana Velcy akan dimakamkan. Semua orang yang mengenal Velcy hadir disini. Termasuk Valen, walaupun Valen terpukul karena kehilangan Velcy, tapi Ia berusaha merelakannya

"Valen.." Kata sebuah suara dari belakang

"Iya tante ada apa?" Tanya Valen

"Ini ada titipan dari Velcy buat kamu" kata mama Velcy

Valen menerima titipan itu, titipan itu berupa amplop. Valen pun segera membukanya, di dalamnya terdapat beberapa foto Velcy dan Valen dari kecil sampai sekarang. Selain foto, Valen juga menemukan sebuah surat dari Velcy

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dear Valen...

Valen, mungkin saat kamu membaca suratku ini aku sudah tidak ada lagi di sampingmu seperti dulu. Aku juga tidak akan ada lagi disaat kamu membutuhkan aku. Tapi aku berharap kamu akan selalu mengingatku.

Valen, maaf apabila selama ini aku belum menjadi yang terbaik untuk kamu. Setelah aku pergi aku harap kamu dapat menjaga dirimu dengan baik. Aku juga berharap agar kamu dapat menemukan seseorang yang lebih baik daripada aku, seseorang yang dapat mendampingi hidupmu, dan seseorang yang akan selalu ada disaat kamu senang atau susah.

Valen, walaupun aku sudah tiada, percayalah aku akan selalu ada disampingmu, dan aku akan selalu menyayangimu sampai kapanpun.

Terima Kasih atas semua waktu dan kasih sayang yang telah kamu berikan untukku. 

Salam sayang,

Velicia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar