PENERAPAN STANDAR SISTEM MANAJEMEN
MUTU (ISO) 9001:2008 PADA KONTRAKTOR PT. TUNAS JAYA SANUR
(Studi kasus : Proyek
Pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel)
Made
Arya Wira Santosa1, I.A. Rai Widhiawati2, Gede Astawa Diputra2
1Alumni
Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar
2Dosen
Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar
e-mail : aryawirasantosa@yahoo.com
Review Jurnal
Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil, Volume 2, No. 1, Februari 2013
Mutu adalah suatu citra yang sangat didambakan oleh
setiap kontraktor dalam memberikan jasa kepada pemilik proyek, baik dalam hal
jasa pelayanan maupun jasa produksi. Pengertian mutu dalam konteks industri
jasa konstruksi dapat didefinisikan melalui berbagai pendekatan, tetapi pada prinsipnya
adalah conformance to requirement, yaitu
hasil yang dikerjakan sesuai dengan apa yang diisyaratkan atau yang distandarkan.
PT. Tunas Jaya Sanur sebagai suatu perusahaan yang bergerak pada bidang jasa
konstruksi telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 dan menerapkannya dalam pelaksanaan
proyek-proyek jasa konstruksi, salah satunya pada proyek pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa
Hotel. Proyek Sea Sentosa merupakan proyek apartment dan shopping arcade,
di proyek ini dibagi menjadi 5 blok apartment dan 1 blok shopping arcade.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk menambah atau melengkapi fasilitas akomodasi
bagi wisatawan di sekitar wilayah tersebut. Manfaat dari penerapan ISO
9001:2008 telah diperoleh banyak perusahaan diantaranya sebagai berikut:
1. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan
melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik.
2. Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2008
diijinkan untuk mengiklankan kepada media massa
3. Meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen
melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik
4. Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan
Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana
penerapan standar mutu ISO 9001:2008 dan faktor-faktor apa yang menjadi kendala
dalam penerapan standar mutu yang mempengaruhi nilai penerapan ISO 9001:2008
pada proyek pembangunan Apartment & Shopping
Arcade Sea Sentosa Hotel. Pelaksanaan proyek konstruksi ini dilakukan dengan
observasi dberdasarkan wawancara dan hasil kuisioner yang dilakukan dengan
personil yang terkait dalam pelaksanaan proyek konstruksi dan observasi pada pelaksanaan
konstruksi, seperti:
1. Project
Manager Sea Sentosa (Responden 1/R1)
2. Site
Manager Sea Sentosa (Responden 2/R2)
3. Pelaksana
Lapangan Sea Sentosa 1 (Responden 3/R3)
4. Pelaksana
Lapangan Sea Sentosa 2 (Responden 4/R4)
Penilaian penerapan standar mutu ISO 9001:2008
(klausul 4 sampai dengan klausul 8) ini didapat dengan metode skor audit dan
skala pengukuran variabel menggunakan Skala Likert. Penilaian penerapan ISO
9001:2008 pada PT. Tunas Jaya Sanur adalah pada klausul 4 sampai dengan 8,
dengan bahasan sebagai berikut:
1. Klausul 4 :
Sistem Manajemen Mutu
2. Klausul 5 :
Tanggung Jawab Manajemen
3. Klausul 6 :
Manajemen Sumber Daya
4. Klausul 7 :
Realisasi Produk
5. Klausul 8 :
Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan
Hasil analisis data
penerapan standar mutu ISO 9001:2008 pada proyek pembangunan Apartment & Shopping Arcade Sea Sentosa
Hotel didapat persentase untuk khausul 4 (Sistem Manajemen Mutu) sebesar
85,20%, khausul 5 (Tanggung Jawab Manajemen) sebesar 78,24%, khausul 6 (Manajemen
Sumber Daya Manusia) sebesar 82,64%, khausul 7 (Realisasi Produk) sebesar 91,20%,
khausul 8 (Pengukuran, Analisa dan Peningkatan) sebesar 91,18%, sehingga
diperoleh rata-rata penilaian penerapan klausul 4 sampai dengan klausul 8
sebesar 85,69% dan termasuk kategori sangat baik (skor 81% -100%).
Faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapan ISO 9001:2008 adalah faktor
tenaga kerja (SDM), mesin/alat, metode atau prosedur kerja, dan material atau form atau dokumen tidak mencapai 100%. Pada
klausul 6 (Manajemen Sumber Daya) terdapat kendala yang dihadapi yaitu
dokumentasi dan staff. Pada klausul 5 (Tanggung Jawab Manajemen) tentang
Managemen Responsibility. Faktor-faktor yang menjadi kendala disini adalah
tenaga kerja dimana beberapa tenaga kerja sering mengabaikan kebijakan mutu
yang telah ada. Pada klausul 4 (Sistem Manajemen Mutu) faktor yang menjadi
kendala disini adalah tenaga kerja dan material berupa form.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar