.

.

Sabtu, 15 November 2014

Ilmu Budaya Dasar - Manusia dan Pandangan Hidup



ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP




Disusun Oleh :

Nama : Diaz Aulia Wardani

NPM : 33414029

Kelas : 1ID06

Jurusan : Teknik Industri



UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

2014 / 2015



DAFTAR ISI



DAFTAR ISI................................................................................. 2



MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. Pengertian Pandangan Hidup.............................................. 3

B. Cita-cita................................................................................. 4

C. Kebajikan.............................................................................. 5

D. Usaha dan Perjuangan......................................................... 6

E. Keyakinan / Kepercayaan.................................................... 6

F. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik.......... 7



PENGALAMAN PRIBADI........................................................ 8



DAFTAR PUSTAKA................................................................. 9


MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

A. Pengertian Pandangan Hidup

Pandangan hidup bersifat kodrati, karena menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :

1. Agama

Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.

2. Ideologi

Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.

3. Renungan

Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara, ideologinya disebut ideologi negara.

B. Cita-Cita

Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran, baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang.

Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yangmakin tinggi tingkatannya. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Disini persyaratan dan kemampuan tidak atau belum dipenuhi sehinga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu tidak mungkin dilakukan.

Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor, yaitu :

· Faktor manusia

Mau mencapai cita-cita ditentukan oleh koalitas manusianya. Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja.

· Faktor kondisi

Mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperiancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.

· Faktor tingginya cita-cita

Merupakan faktor ketiga dalam mcncapai cita-cita. Memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit. Ada juga anjuran, agar seseorang menempatkan cita-citanya yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya. Pepatah mcngatakan "bayang-bayang setinggi badan", artinya mencapai cita-cita scsuai dcngan kcmampuan dirinya. Anjuran yang terakhir ini mcnyebabkan seseorang sccara bertahap mcncapai apa yang diidam-idamkan.

C. Kebajikan

Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan berarti berkata sopan, santun, berbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang melihatnya. Kebajikan dapat dilihat dari tiga segi, yaitu :

1. Manusia sebagai mahluk pribadi

Sebagai mahluk pribadi. manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.

2. Manusia sebagai anggota masyarakat

Karena merupakan anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu. Sebagaimana suara hati tiap pribadi itu pasti seJalu menginginkan yang baik, maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi itu pun pasti suara hatinya juga menginginkan yang baik, maka masyarakat yang terdiri atas pribadi-pribadi pasti suara hatinya juga menginginkan yang baik untuk kehidupan masyarakatnya. Sebab itu jika benar-benar berdasarkan pada suara hati anggota-anggotanya, suara hati masyarakat pada dasarnya adalah baik.

3. Manusia sebagai mahluk Tuhan

Sebagai mahluk Tuhan, manusiapun hams mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Jadi, untuk mengukur perbuatan baik buruk, harus kita dengar pula suara Tuhan atau kehendak Tuhan, kehendak Tuhan berbentuk hukum Tuhan atau hukum agama.

D. Usaha dan Perjuangan

Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan.Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. Kerja keras pada dasamya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.

E. Keyakinan / Kepercayaan

Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu :

1. Aliran Naturalisme

Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Jika kita yakin Tuhan itu ada, maka kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya natur. Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari Tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan melalui agamanya.

2. Aliran Intelektualisme

Dasar aliran ini adalah logika / akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang benar menu rut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses.

3. Aliran Gabungan

Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup.

F. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik

Manusia pasti rnernpunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya rnernpunyai langkah-langkah berpandangan hidup, karena hanya dengan mernpunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :

1. Mengenal

Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.

2. Mengerti

Mengerti dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Mengerti terbadap pandangan hidup di sini memegang peranan penting. Karena dengan mengerti, ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.

3. Menghayati

Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalanmya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.

4. Meyakini

Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup.

5. Mengabdi

Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.

6. Mengamankan

Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini.


PENGALAMAN PRIBADI

Pandangan Hidup.

Membahas mengenai pandangan hidup, pandangan hidup sendiri bersifat kodrati, kenapa seperti itu? Karena pandangan hidup menentukan masa depan seseorang. Arti dari pandangan hidup itu sendiri merupakan suatu pendapat atau suatu pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, ataupun petunjuk hidup di dunia. Menurut saya, pandangan hidup merupakan pandangan tentang masa depan seseorang, ingin menjadi apa dirinya sendiri di masa mendatang, seperti halnya cita-cita seseorang.

Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidupnya masing-masing, ingin menjadi seperti apa diri mereka sendiri di masa mendatang. Biasanya setiap manusia yang mempunyai sebuah pandangan atau cita-cita dalam hidupnya akan berusaha dengan sungguh-sungguh agar semua yang di damba-dambakan atau yang di cita-citakan akan terwujud.

Apa pandangan hidup saya? Apakah saya mempunyai sebuah cita-cita yang ingin saya wujudkan? Ya, tentu saja saya mempunyai cita-cita dalam hidup saya, cita-cita saya sebagian sudah terwujud, hanya tinggal berusaha sedikit lagi supaya cita-cita itu dapat terwujud sepenuhnya. Cita-cita saya adalah ingin menjadi seseorang yang sukses dengan melakukan apa yang saya anggap nyaman untuk saya lakukan dan saya mau berusaha untuk hal itu. Saat saya duduk di bangku sekolah menengah pertama, saya memiliki sebuah harapan, harapan saya yaitu saya ingin masuk ke fakultas teknik jika saya sudah kuliah nanti. Kemudian saat saya duduk di bangku sekolah menengah atas, cita-cita serta harapan saya pun masih sama, yaitu ingin masuk dan menjadi mahasiswi di jurusan teknik. Banyak dari teman-teman saya yang berkata bahwa jurusan teknik itu sulit dan keras, selain itu juga jurusan teknik lebih di dominasi oleh para mahasiswa laki-laki dan hanya ada segelintir mahasiswi perempuan. Namun entah kenapa saya tidak perduli akan hal itu, keputusan saya sudah bulat untuk mengambil jurusan teknik di universitas nanti.

Bagaimana saya bisa mewujudkan cita-cita saya? Untuk mewujudkan cita-cita yang selama ini saya dambakan, saya pun berusaha dengan sungguh-sungguh untuk bisa mewujudkan impian saya menjadi mahasiswi teknik dengan cara belajar agar nilai saya menjadi bagus dan juga dengan tekad yang bulat dan tidak pernah pudar sehingga cita-cita yang saya dambakan itu dapat terwujud. Dan sekarang, cita-cita saya telah terwujud karena hasil kerja keras dan tekad saya. Saya pun telah menjadi mahasiswi teknik di salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia, atau lebih tepatnya mahasiswi Teknik Industri di Universitas Gunadarma.

Terwujud atau tidaknya pandangan hidup atau cita-cita seseorang, itu semua tergantung pada diri orang itu sendiri.


DAFTAR PUSTAKA

http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
Ilmu Budaya Dasar – Manusia dan Pandangan Hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar