ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Disusun Oleh :
Nama : Diaz Aulia Wardani
NPM : 33414029
Kelas : 1ID06
Jurusan : Teknik Industri
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
2014 / 2015
DAFTAR ISI............................................................................ 2
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. Pengertian Kegelisahan........................................................ 3
B. Sebab-sebab Orang Gelisah.................................................. 4
C. Usaha –usaha Mengatasi Kegelisahan.................................. 4
D. Keterasingan......................................................................... 5
E. Kesepian................................................................................ 5
F. Ketidakpastian....................................................................... 6
G. Sebab-sebab Terjadi Ketidakpastian..................................... 6
H. Usaha-usaha Penyembuhan Ketidakpastian.......................... 7
PENGALAMAN PRIBADI....................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................ 11
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram atau selalu merasa khawatir dan tidak tenang. Maka, kegelisahan adalah hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir dan tidak tenang dalam tingkah lakunya.
Gejala kegelisahan yang dialami oleh seseorang dapat diketahui dari tingkah laku atau gerak geriknya dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, dan sebagainya.
Gejala kegelisahan yang dialami oleh seseorang dapat diketahui dari tingkah laku atau gerak geriknya dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, dan sebagainya.
Kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
1. Kecemasan Obyektif
Kecemasan Obyektif adalah kecemasan tentang kenyataan atau bisa diartikan sebagai suatu pengalarnan perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalarn dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalarn lingkungan seseorang yang mengancarn untuk mencelakakannya.
2. Kecemasan Neorotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
a) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
b) Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dati phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya dari obyek yang ditakutkannya
c) Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya. Reaksi ini munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.
3. Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Setiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: Rasa iri, benci, dengki, dendam, merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarlcan konsep yang kurang sehat.
B. Sebab-sebab Orang Gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
1. Kecemasan Obyektif
Kecemasan Obyektif adalah kecemasan tentang kenyataan atau bisa diartikan sebagai suatu pengalarnan perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalarn dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalarn lingkungan seseorang yang mengancarn untuk mencelakakannya.
2. Kecemasan Neorotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
a) Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
b) Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia). Bentuk khusus dati phobia adalah, bahwa intensitet ketakutan melebihi proporsi yang sebenamya dari obyek yang ditakutkannya
c) Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya. Reaksi ini munculnnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas.
3. Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Setiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: Rasa iri, benci, dengki, dendam, merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarlcan konsep yang kurang sehat.
B. Sebab-sebab Orang Gelisah
Sebab-sebab orang gelisah adalah karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
C. Usaha –usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri, kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Cara lain yang digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu :
Mengatasi kegelisahan pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri, kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. Cara lain yang digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu :
· Kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi)
· Bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dalam jiwa kita
· Dengan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
D. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, yang berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang lain lagi atau membuat gelisah orang lain dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan.
· Bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dalam jiwa kita
· Dengan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan
Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa. Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
D. Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, yang berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada si pelaku. Maksudnya supaya si pelaku ini tidak merugikan orang lain lagi atau membuat gelisah orang lain dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan nilai-nilai kemasyarakatan.
E. Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi. Setiap orang pemah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian dari hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya. Sebab-sebab terjadinya kesepian bermacam-macam seperti frustasi. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang yang bersikap rendah diri. pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.
F. Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu atau tidak dapat ditentukan. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti atau tidak tentu. ltu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
G. Sebab-sebab Terjadi Ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan pasti yaitu :
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
2. Phobia
Phobia merupakan rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3. Kompujasi
Kompujasi merupakan adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikeIjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. Histeria
Histeria merupakan neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres karena berdasarkan suatu keyakinan palsu, tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam. yaitu :
a) Delusi Persekusi
Menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelek.
b) Delusi Keagungan
Menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila hormat Menganggap orang-orang disekitamya sebagai orang-orang tidak penting. Akhimya semua orang menjauhi juga.
c) Delusi Melancholis
Merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan otot-otot tak terlmasa lagi.
6. Halusinasi
Halusinasi merupakan khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Dengan sugesti diri orang dapat juga bertlalusinasi. Halusinasi buatan dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius.
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. lni nampak pada keseluruhan pribadinya, sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira, sikap ini dapat pula berupa kesedihan.
H. Usaha-usaha Penyembuhan Ketidakpastian
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik atau pikirannya kacau disebabkan oleh berbagai macam. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Apabila penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak ke psikolog.
Bila penyebabnya itu jelas, misalnya rindu, obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang dirindukan. Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga tidak takut lagi. Orang takut ular, takut ulat yang berbulu, dapat disembuhkan karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut.
Orang yang bersikap sombong atau angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi yang menyembuhkan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
PENGLAMAN PRIBADI
Kegelisahan merupakan rasa tidak tenang atau rasa khawatir yang dialami oleh seseorang. Kegelisahan pasti pernah dirasakan oleh setiap manusia dalam hidupnya karena setiap manusia pasti mempunyai masalah tersendiri dalam hidupnya. Gejala kegelisahan yang dialami oleh seseorang dapat diketahui dari tingkah laku atau gerak geriknya dalam situasi tertentu.
Berbicara mengenai kegelisahan, tentunya saya pernah mengalami hal itu dalam hidup saya sendiri. Saat saya menghadapi sebuah permasalahan tentunya saya merasa gelisah. Seperti halnya saat saya masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), saya merasa sangat gelisah, yang pertama saya dituntut dan wajib untuk melaksanakan Ujian Akhir Nasional (UAN) dan yang kedua saya harus memilih Universitas yang ingin saya masuki nantinya.
Saat detik-detik mendekati Ujian Akhir Nasional (UAN) saya sangat gelisah karena saya takut tidak bisa dalam mengerjakan soal ujian nanti. Saya pun sudah belajar dan mengikuti beberapa bimbingan belajar. Dan saat ujian itu tiba, saya berusaha untuk menenangkan diri saya sendiri, berusaha rileks sebisa mungkin agar saya bisa fokus dalam mengerjakan soal-soal yang ada.
Setelah ujian akhir nasional itu selesai, saya belum tenang dan masih merasa gelisah karena hasil dari ujian akhir nasional itu belum keluar. Dan saat hasil dari ujian akhir nasional itu keluar, saya pun merasa tenang karena saya dinyatakan lulus dari sekolah menengah atas saat itu.
Kemudian saat saya baru saja merasakan perasaan tenang karena telah dinyatakan lulus dari SMA, saya seketika merasa gelisah lagi karena saya harus memilih Universitas yang ingin saya masuki. Saya sudah mencoba mendaftar di salah satu Universitas Negeri melalui jalur undangan tetapi saya belum beruntung karena saya tidak di terima di Universitas tersebut.
Pikiran saya pun semakin bingung. Kemudian saya mencoba lewat jalur SBMPTN, tetapi saya juga belum beruntung. Dan akhirnya saya memutuskan untuk memilih dan mengikuti test di Universitas Swasta yang ada. Dan pada akhirnya saya di terima di Universitas Swasta. Dan setelah semua itu selesai, barulah saya merasa sangat tenang dalam diri saya. Saya sudah tidak merasa khawatir ataupun merasa gelisah lagi.
Dalam hidupnya tidak ada manusia yang luput dari perasaan khawatir ataupun gelisah. Perasaan gelisah itu sendiri dapat diatasi dengan berbagai cara, seperti halnya mengintrospeksi diri kita sendiri, bersedia menerima akibat dari kegelisahan itu sendiri dengan perasaan yang tabah, ataupundengan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil atau bahkan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kegelisahan, dan kita juga harus memasrahkan diri kepada Tuhan. Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
Ilmu Budaya Dasar – Manusia dan Kegelisahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar